Profil Desa Garahan

SEJARAH TENTANG DESA GARAHAN

BAB I

 KAKEK TEGO PATI

            Sebelum terbentuk wilayah atau Desa ,Desa Garahan merupakan kawasan hutan belantara yang konon ceritanya wilayah tersebut banyak dihuni oleh hewan dan binatang buas di antaranya   : Harimau, ular, Babi hutan, kijang dan hewan lainnya termasuk mahluk halus yang sering mengganggu ketenangan manusia di saat itu.

            Seiring dengan berjalannya waktu datanglah seorang yang konon kabarnya berasal dari Magelang Jawa Tengah yang tujuaanya ingin mencari saudaranya yang bernama LOKOYANTI yang kabarnya ada di daerah  Palu ombo dan dalam pencarian orang tersebut  tersesat sebuah hutan yang masih belum di huni oleh manusia yang ada Cuma hewan buas dan masih angker  ( yang saat ini menjadi Desa Garahan ) dan selang berapa lama orang tersebut mencari saudaranya  akhirnya bertemulah beliau dengan orang  yang di cari dan kebetulan saudara yang dicari berada di Desa Palu ombo maka  langsung di ajaklah  orang tersebut ke Desa Palu ombo untuk tinggal bersama di Desa tersebut karena tempat yang dituju pertama merupakan hutan yang masih angker dan mengerikan yang di huni oleh banyak binatang buas namun orang  tersebut tidak mau dan ingin menetap dan tinggal di wilayah yang dia  tuju pertama kalinya dan saudaranya berkata kepada orang tersebut denga lughot atau bahas jawa “ lek awakmu gak gellem kumpul bek  aku menneng kene, utowo pengen netep dek wilayah kono berarti awakmu bener bener nekat “ yen ngunu awakmu Tego nang Patimu “ Lek onok rejoe jaman awakmu bakal di juluki  “ TEGO PATI “  yang artinya kalao kamu tidak mau tinggal di sini bersama saya dan ingin menetap di wilayah itu berarti kamu benar benar nekat berarti kamu tega atas kematiaanmu, dan satu  kalau ada kejayaan jaman kamu akan dijuluki  “ TEGO PATI “ yang sampai sekarang dikenal dengan sebutan nama KAKEK TEGO PATI  namun Masyarakat Desa Garahan menyebutnya dengan nama KAKEK TEGO WATI tapi yang benar adalah KAKEK TEGO PATI.

BAB II

AWAL MULA NAMA DESA GARAHAN

            Setelah  bertekat untuk tinggal di wilayah teraebut  Kakek Tego Pati maka mulailah meyusun rencana untuk membangun wilayah dengan membabat hutan di sekitarnya dan bersamaan dengan permulaan  itu pada malam harinya tanpa disadari terjadi Gerhana bulan maka terkejutlah Kakek Tego Pati dan sambil berfikir sambil berkata dengan bahasa jawa Lek ngunu wilayah iki tak jennenge GARAHONO yang artinaya kalau begitu wilayah ini saya beri nama GARAHONO yang artinya GERHANA karena bersamaan dengan terjadinya Gerhana bulan pada waktu itu  dan keesokan harinya mulailah Kakek Tego Pati melanjutkan pekerjaan membabat hutan di wilayah tersebut sehingga tebentuklah  sebuah wilayah yang sangat luas dan diberi nama  wilayah tersebut   GARAHONO.

Namun entah siapa yang merobah nama tersebut mungkin nama itu kurang enak di dengar akhirnya nama tersebut diganti  GARAHAN, karena dianggapnya menurut orang  jawa “ Asmo Minongko Jopo “ yang artinya  “ Nama Merupakan Doa “ dan akhirnya wilayah tersebut dikenal dengan nama Garahan dan jelasnya  yang memberi nama tersebut adalah KAKEK  TEGO  PATI yang diambil dari terjadinya gerhana bulan yang terjadi pada waktu itu.

Awal mulanya Desa Garahan merupakan wilayah yang sangat luas peta Giografisnya menunjukkan bahwa  : sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi, Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sumber jati, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Silo, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sumber jati, namun pada tahun 1998  Desa ini terpecah menjadi dua yaitu Desa Garahan dan Desa Sidomulyu.

Desa Garahan juga dikenal sampai ke luar Daerah karena makanannya yang khas yaitu NASI PECEL PINCUK yang rasanya nikmat khas Garahan, dan di kenal dengan sebutan PECEL PINCUK GARAHAN dan  lokasinya berada wilayah Dusun Pasar alas di sepanjang jalan Banyuwangi Jember dan juga merupakan daerah penghasil kopi karena wilayah desa Garahan merupakan Desa yang sangat subur dan masyarakatnya mayoritas merupakan petani dan pedagang.

BAB III

SEKILAS SILSILAH KETURNAN KAKEK TEGO PATI

            Konon ceritanya Kakek Tego pati menikah dengan seorang istri sebut saja Nenek Tego pati dan dikaruniai dua orang anak perempuan yaitu  yang pertama bernama KUMIYA “ dan yang kedua bernama  “ BRIYA “ dan menurut ceritanya anak Kakek Tego Pati yang pertama ( KUMIYA ) menikah dengan seorang laki laki yang profesinya sebagai tukang deres pohon arren yang di ambil legennya untuk di jadikan gula arren atau gula merah dan pekerjaan tersebut didukung oleh Kakek Tego Pati selaku mertuanya, dan dari perkawinannya Kumiya  dikaruniai dua orang anak perempuan yaitu  yang pertama  “ RADINA “ dan yang kedua “ KARSINA “ dan profesi suami Kumiya tetap sebagai tukang Deres pohon arren untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan pada suatu ketika suami Kumiya berangkat ke hutan untuk memanen hasil deresannya dan ketika berada diatas pohon arren dan menurunkan hasil deresannya betapa terkejutnya ketika melihat ke bawah karena hasil deresannya langsung di minum oleh harimau dan beliu langsung turun seraya berkata hay harimau pergilah saya takut pada kamu dan harimau tersebut dengan tenang meninggalkannya, dan suami Kumiya pulang tanpa membawa hasil yang banyak dan sesampainya di rumah di tanyakan oleh mertuanya ( Kakek Tego Pati ) kenapa hasilnya Cuma sedikit tidak seperti biasanya dan suami Kumiya menjawab iya Bapak hari ini hasilnya sedikit karena ketika saya berada di atas pohon arren hasil deresannya di minum oleh harimau, dan Kakek Tego Pati berkata  oooh...biarlah kalau begitu mungkin itu memang rejekinya harimau seraya menenangkan menantunya.

Dan keesokan harinya berangkat lagi suami Kumiya ke hutan untuk memanen hasil deresannya dan sesampai nya di hutan langsung memanen di beberapa pohon dan ketika hendak memanen pohon arren yang terhir beliu terkejut karena melihat seorang laki laki yang sedang tertidur pulas maka diampiri oleh suami Kumiya dan langsung dibawa pulang dan diserahkan kepada Kakek Tego Pati dan belau langsung bertanya kepada orang tersebut siapa nama kamu dan dari mana asalnya dan orang tersebut menjawab : nama saya “ JOYO KROMO “ berasal dari Madiun dan akhirnya orang tersebut disuruh tinggal bersama di rumah Kakek Tego Pati yang selanjutnya di jodohkan dengan cucunya yang bernama  “ RADINA “ anak pertama dari Kumiya dan dari pernikahan tersebut mempunyai keturunan enam orang yaitu  : 1.  B. Madira,  2.  B.Rantia, 3.  P.Griso,  4.  B.Dira,  5.  B. Mira,  6.  B.Misa

Dan setelah mempunyai enam anak Radina meninggal dunia dan akhirnya Joyo Kromo dalam istilah turun panjang menikah dengan adik iparnya yang bernama “ KARSINA  “ anak kedua dari Kumiya dan dari pernikahan tersebut “ JOYO KROMO DENGAN KARSINAH “ juga di karuniai enam anak yaitu  :  1. B.Senira,  2. B. Kaija,  3. B. Andhi,  4.  Diso al P.Ma,  5.Darjo  al  P. Mijan,  6. Moh. Ali  Al P.Alwi.

Dan dari keturunan tersebut yang merupaksn turun temurn sampai saat ini Desa Garahan merupakan Desa yang sangat padat penduduknya.

            Demikian sekilas sejarah tentang Desa Garahan yang diambil dari cerita seorang yang yang bernama “ MOH. ALI “  cucu Kakek Tego Pati  anak dari “ JOYO KROMO DENGAN KARSINA “ beliau bercerita kepada cucunya yang  bernama  “ SUTRISNO AZIS “  pada tahun 1975, yang merupakan keturunan / Generasi ke 5 ( Lima ) dari  Kakek Tego Pati.

 

                                                                                                                 Penulis

 

 

                                                                                                                 Y A T I M

                                                                                            ( Kasi Pemerintahan Desa Garahan )

NAMA KEPALA DESA YANG PERNAH MEMIMPIN DI DESA GARAHAN

No

Nama Kepala Desa

Asal Dari

Lama Menjabat

Tahun

Ket

  1.  

P. SALIM

Garahan

 

1936 s/d 1940

 

  1.  

P. Ra’up

Garahan

 

1940 s/d 1941

 

  1.  

H.BAIDAWI

Ambulu

 

1941 s/d 1946

 

  1.  

P.ARMI

Garahan

 

1946 s/d 1949

 

  1.  

P. NALHI

Garahan

 

1949 s/d 1951

 

  1.  

P. MUKDINA

Garahan

 

1951 s/d 1953

 

  1.  

P. MAI/ RAJI

Garahan

3 tahun

1953 s/d 1958

 

  1.  

P.MAT KETOSARI

Garahan

21 tahun

1958 s/d 1966

 

  1.  

SAFIUDIN

Garahan

2 tahun

1966 s/d 1968

 

  1.  

MARDJOKO

 

16 tahun

1968 s/d 1982

2 periode

  1.  

H.ACH. QUSAIRI

Garahan

16 tahun

1982 s/d 2003

2 periode

  1.  

PARJO

WONOGIRI

9 tahun

2003 s/d 2012

2 periode

  1.  

YUDI KRISWANTO

KALISAT

2 tahun

2012 s/d 2014

 

  1.  

HOMAEDI

Garahan

12 tahun

2014 s/d 2027

2 periode

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DATA UMUM

a. Tipologi Desa/Kelurahan                                                                : DATARAN DAN PERBUKITAN

  1.  

b. Luas Wilayah                                                                           : 1.600Ha -+

c. Komoditas Unggulan Berdasarkan Nilai Ekonomi                   : KOPI

d. Komoditas Unggulan Berdasarkan Luas Tanam                      : PADI

e. Kategori Desa/Kelurahan                                                         : Desa

f. KlasifikasiDesa/Kelurahan                                                         : Desa Berkembang

  • Lahan Sawah                                       : 928,178 Ha
  • Lahan Ladang                                      : 165 Ha
  • Lahan Perkebunan                               : 325,5 Ha
  • Lahan Peternakan                                : 2 Ha
  • Hutan                                                    : - Ha
  • Waduk/Danau/Situ                                : - Ha
  • Lahan Lainnya                                      : 180 Ha -+

Sumber data 30 Juni 2021

 

Desa

Garahan

Kecamatan

Silo

Kabupaten

Jember

Provinsi

Jawa Timur

Jumlah Penduduk

13. 445

Jumlah KK

4.547

Luasa Wilayah (Km2) 

14,32

Kepadatan Penduduk

938,96

Jenis Kelamin

Laki – Laki

6.719

Perempuan

6.726

Agama

Islam

13.430

Kristen

8

Katholik

2

Hindu

1

Budha

0

Konghucu

0

Status Perkawinan

Belum Kawin

5.107

Kawin

7.584

Cerai Hidup

177

Cerai Mati

577

Kelompok Usia

No

Kelompok Usia

Jumlah

  1.  

Usia 0-4 thn

580

  1.  

Usia 5-9 thn

1.006

  1.  

Usia 10-14 thn

1.103

  1.  

Usia 15-19 thn

1.034

  1.  

Usia 20-24 thn

1.146

  1.  

Usia 25-29 thn

987

  1.  

Usia 30-34 thn

1.039

  1.  

Usia 35-39 thn

1.040

  1.  

Usia 40-44 thn

1.030

  1.  

Usia 45-49 thn

1.008

  1.  

Usia 50-54 thn

989

  1.  

Usia 55-59 thn

733

  1. .

Usia 60-64 thn

614

  1.  

Usia 65-69 thn

434

  1.  

Usia 70-74 thn

339

  1.  

Usia 75 thn ke atas

363

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tingkat Pendidikan

No

Jenis Pendidikan

Jumlah  

1

Tidak / Belum sekolah

2.906

2

Belum tamat SD

2.061

3

Tamat SD

5.782

4

SLTP

1.456

5

SLTA / Sederajat

1.013

6

D1 dan D2

35

7

D3

47

8

S1

142

9